Thursday, October 11, 2012

Jenis - Jenis Dan Cara Mengatasi Penyakit Pada Tanaman Kakao atau Coklat

Seperti manusia, tanaman juga tidak luput dari berbagai macam penyakit. Penyakit-penyakit tanaman tersebut dapat menyebabkan kecacatan fisik, penurunan kualitas buah, dan kematian pada tanaman tersebut. Ada berbagai jenis penyakit yang biasanya menyerang tanaman kakao kita. Namun hal tersebut tidak akan menjadi masalah jika kita tahu cara-cara mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa tips dan cara menangani penyakit pada tanaman Kakao.

Ulat Kilan ( Hyposidea infixaria; Famili : Geometridae ), Hama ini menyerang pada saat umur kakao berkisar antara 2-4 bulan. Serangan berat mengakibatkan daun muda tinggal urat daunnya saja. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menggunakan Pestisida berdosis 5 - 10 cc / liter.

Ulat Jaran / Kuda ( Dasychira inclusa, Familia : Limanthriidae ), Ciri-ciri hama ini adalah terdapat bulu-bulu gatal pada bagian dorsalnya yang menyerupai bentuk bulu (rambut) pada leher kuda, terdapat pada marke 4 dan 5 berwarna putih atau hitam, sedang ulatnya coklat atau coklat kehitam-hitaman. Pengendalian dengan musuh alami predator Apanteles Mendosa dan Carcelia spp, semprot Pestisida.

Parasa lepida dan Ploneta diducta (Ulat Srengenge), Serangan dilakukan silih berganti karena kedua species ini agak berbeda siklus hidup maupun cara meletakkan kokonnya, sehingga masa berkembangnya akan saling bergantian. Serangan tertinggi pada daun muda, kuncup yang merupakan pusat kehidupan dan bunga yang masih muda. Siklus hidup Ploneta diducta 1 bulan, Parasa lepida lebih panjang dari pada Ploneta diducta. Pengendaliannya dapat dengan menyemprotkan Pestisida.

Kutu - kutuan ( Pseudococcus lilacinus ), Kutu ini biasanya berwarna putih. bersimbiosis dengan semut hitam. Gejala serangan : infeksi pada pangkal buah di tempat yang terlindung, selanjutnya perusakan ke bagian buah yang masih kecil, buah terhambat dan akhirnya mengering lalu mati. Pengendalian : tanaman terserang dipangkas lalu dibakar, dengan musuh alami predator; Scymus sp, Semut hitam, parasit Coccophagus pseudococci Natural BVR 30 gr/ 10 liter air atau Pestisida.

Helopeltis antonii, Hama ini menusukkan ovipositor untuk meletakkan telurnya ke dalam buah yang masih muda, jika tidak ada buah muda hama menyerang tunas dan pucuk daun muda. Serangga dewasa berwarna hitam, sedang dadanya merah, bagian menyerupai tanduk tampak lurus. Ciri serangan, kulit buah ada bercak-bercak hitam dan kering, pertumbuhan buah terhambat, buah kaku dan sangat keras serta jelek bentuknya dan buah kecil kering lalu mati. Pengendalian dilakukan dengan Pestisida dosis 5-10 cc / lt (pada buah terserang), hari pertama semprot stadia imago, hari ke-7 dilakukan ulangan pada telurnya dan pada hari ke-17 dilakukan terhadap nimfa yang masih hidup, sehingga pengendalian benar-benar efektif, sanitasi lahan, pembuangan buah terserang.

Cacao Mot ( Ngengat Buah ), Acrocercops cranerella (Famili ; Lithocolletidae). Buah muda terserang hebat, warna kuning pucat, biji dalam buah tidak dapat mengembang dan lengket. Pengendalian : sanitasi lingkungan kebun, menyelubungi buah coklat dengan kantong plastik yang bagian bawahnya tetap terbuka (kondomisasi), pelepasan musuh alami semut hitam dan jamur antagonis Beauveria bassiana ( BVR) dengan cara disemprotkan, semprot dengan Pestisida.
Penyakit Busuk Buah (Phytopthora palmivora), Gejalanya adalah serangan dari ujung buah atau pangkal buah nampak kecoklatan pada buah yang telah besar dan buah kecil akan langsung mati. Pengendalian : membuang buah terserang dan dibakar, pemangkasan teratur, semprot dengan Natural GLIO.

Jamur Upas ( Upasia salmonicolor ), menyerang batang dan cabang. Pengendalian : kerok dan olesi batang atau cabang terserang dengan Natural GLIO+HORMONIK, pemangkasan teratur, serangan berlanjut dipotong lalu dibakar.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum dapat mengatasinya maka dapat menggunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan, tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

Guna mencegah serangan-serangan hama yang merugikan ini, bibitnya haruslah mempunyai mutu yang berkualitas. Karena jika menggunakan bibit yang asal-asalan maka hama dan penyakit tanaman akan mudah menjangkiti tanaman kita. Maka dari itu, CV. MITRA BIBIT berusaha memahami anda dengan menyediakan bibit dan biji yang berkualitas. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pemesanan bibit dan biji dapat menghubungi kontak yang tersedia.
Hutan tanaman industri (juga umum disingkat HTI) adalah sebidang luas daerah yang sengaja ditanami dengan tanaman industri (terutama kayu) dengan tipe sejenis dengan tujuan menjadi sebuah hutan yang secara khusus dapat dieksploitasi tanpa membebani hutan alami.
Hasil hutan tanaman industri berupa kayu bahan baku pulp dan kertas (jenis tanaman akasia) serta kayu pertukangan (meranti). di Indonesia mulai dikembangkan sejak tahun 1990-an di Sumatera Selatan dan Riau.