Seperti manusia, tanaman juga tidak luput dari berbagai macam penyakit.
Penyakit-penyakit tanaman tersebut dapat menyebabkan kecacatan fisik,
penurunan kualitas buah, dan kematian pada tanaman tersebut. Ada
berbagai jenis penyakit yang biasanya menyerang tanaman kakao kita.
Namun hal tersebut tidak akan menjadi masalah jika kita tahu cara-cara
mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa tips dan cara menangani
penyakit pada tanaman Kakao.
Ulat Kilan ( Hyposidea infixaria; Famili : Geometridae ), Hama ini
menyerang pada saat umur kakao berkisar antara 2-4 bulan. Serangan berat
mengakibatkan daun muda tinggal urat daunnya saja. Pengendaliannya
dapat dilakukan dengan menggunakan Pestisida berdosis 5 - 10 cc / liter.
Ulat Jaran / Kuda ( Dasychira inclusa, Familia : Limanthriidae ),
Ciri-ciri hama ini adalah terdapat bulu-bulu gatal pada bagian dorsalnya
yang menyerupai bentuk bulu (rambut) pada leher kuda, terdapat pada
marke 4 dan 5 berwarna putih atau hitam, sedang ulatnya coklat atau
coklat kehitam-hitaman. Pengendalian dengan musuh alami predator
Apanteles Mendosa dan Carcelia spp, semprot Pestisida.
Parasa lepida dan Ploneta diducta (Ulat Srengenge), Serangan dilakukan
silih berganti karena kedua species ini agak berbeda siklus hidup maupun
cara meletakkan kokonnya, sehingga masa berkembangnya akan saling
bergantian. Serangan tertinggi pada daun muda, kuncup yang merupakan
pusat kehidupan dan bunga yang masih muda. Siklus hidup Ploneta diducta 1
bulan, Parasa lepida lebih panjang dari pada Ploneta diducta.
Pengendaliannya dapat dengan menyemprotkan Pestisida.
Kutu - kutuan ( Pseudococcus lilacinus ), Kutu ini biasanya berwarna
putih. bersimbiosis dengan semut hitam. Gejala serangan : infeksi pada
pangkal buah di tempat yang terlindung, selanjutnya perusakan ke bagian
buah yang masih kecil, buah terhambat dan akhirnya mengering lalu mati.
Pengendalian : tanaman terserang dipangkas lalu dibakar, dengan musuh
alami predator; Scymus sp, Semut hitam, parasit Coccophagus pseudococci
Natural BVR 30 gr/ 10 liter air atau Pestisida.
Helopeltis antonii, Hama ini menusukkan ovipositor untuk meletakkan
telurnya ke dalam buah yang masih muda, jika tidak ada buah muda hama
menyerang tunas dan pucuk daun muda. Serangga dewasa berwarna hitam,
sedang dadanya merah, bagian menyerupai tanduk tampak lurus. Ciri
serangan, kulit buah ada bercak-bercak hitam dan kering, pertumbuhan
buah terhambat, buah kaku dan sangat keras serta jelek bentuknya dan
buah kecil kering lalu mati. Pengendalian dilakukan dengan Pestisida
dosis 5-10 cc / lt (pada buah terserang), hari pertama semprot stadia
imago, hari ke-7 dilakukan ulangan pada telurnya dan pada hari ke-17
dilakukan terhadap nimfa yang masih hidup, sehingga pengendalian
benar-benar efektif, sanitasi lahan, pembuangan buah terserang.
Cacao Mot ( Ngengat Buah ), Acrocercops cranerella (Famili ;
Lithocolletidae). Buah muda terserang hebat, warna kuning pucat, biji
dalam buah tidak dapat mengembang dan lengket. Pengendalian : sanitasi
lingkungan kebun, menyelubungi buah coklat dengan kantong plastik yang
bagian bawahnya tetap terbuka (kondomisasi), pelepasan musuh alami semut
hitam dan jamur antagonis Beauveria bassiana ( BVR) dengan cara
disemprotkan, semprot dengan Pestisida.
Penyakit Busuk Buah (Phytopthora palmivora), Gejalanya adalah serangan
dari ujung buah atau pangkal buah nampak kecoklatan pada buah yang telah
besar dan buah kecil akan langsung mati. Pengendalian : membuang buah
terserang dan dibakar, pemangkasan teratur, semprot dengan Natural GLIO.
Jamur Upas ( Upasia salmonicolor ), menyerang batang dan cabang.
Pengendalian : kerok dan olesi batang atau cabang terserang dengan
Natural GLIO+HORMONIK, pemangkasan teratur, serangan berlanjut dipotong
lalu dibakar.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida
alami belum dapat mengatasinya maka dapat menggunakan pestisida kimia
yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan
tidak mudah hilang oleh air hujan, tambahkan Perekat Perata AERO 810,
dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
Guna mencegah serangan-serangan hama yang merugikan ini, bibitnya
haruslah mempunyai mutu yang berkualitas. Karena jika menggunakan bibit
yang asal-asalan maka hama dan penyakit tanaman akan mudah menjangkiti
tanaman kita. Maka dari itu, CV. MITRA BIBIT
berusaha memahami anda dengan menyediakan bibit dan biji yang
berkualitas. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pemesanan bibit dan
biji dapat menghubungi kontak yang tersedia.
Poernama's web blog
Thursday, October 11, 2012
Hutan tanaman industri (juga umum disingkat HTI) adalah sebidang luas daerah yang sengaja ditanami dengan tanaman industri (terutama kayu) dengan tipe sejenis dengan tujuan menjadi sebuah hutan yang secara khusus dapat dieksploitasi tanpa membebani hutan alami.
Hasil hutan tanaman industri berupa kayu bahan baku pulp dan kertas (jenis tanaman akasia) serta kayu pertukangan (meranti). di Indonesia mulai dikembangkan sejak tahun 1990-an di Sumatera Selatan dan Riau.
Hasil hutan tanaman industri berupa kayu bahan baku pulp dan kertas (jenis tanaman akasia) serta kayu pertukangan (meranti). di Indonesia mulai dikembangkan sejak tahun 1990-an di Sumatera Selatan dan Riau.
Subscribe to:
Posts (Atom)